Buku Fav

  • Lima Sekawan
  • Harry Potter
  • La Tahzan

Rabu, 11 Oktober 2017

KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA




        I.         I.   Pendahuluan
Perpustakaan menurut UU Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Perpustakaan  merupakan salah satu lembaga pelayanan masyarakat yang bertujuan mulia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan dituntut untuk selalu berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan bacaan-bacaan yang dapat menunjang tujuan tersebut.
Sesuai pasal 23  Undang-undang  No 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Masing-masing jenjang pendidikan memiliki standar nasional perpustakaan sendiri-sendiri.
Dalam bimtek kali ini akan dibahas tentang penyelenggaraan perpustakaan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.  Salah satu tugas pokok perpustakaan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah  adalah  mengorganisasikan bahan perpustakaan seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Perpustakaan.
Sebelum sampai pada warga sekolah bahan bacaan yang ada perlu dilakukan pendataan dan pengolahan bahan pustaka terlebih dahulu. Dalam hal ini akan dibahas tentang mengorganisasikan bahan perpustakaan khususnya katalogisasi. Apa katalogisasi, manfaat dan tujuan serta bagaimana cara membuatnya akan dibahas lebih lanjut secara detail.
Pedoman yang digunakan dalam kegiatan katalogisasi adalah Anglo American Cataloging Rules Revisi (AACR2), Peraturan Katalogisasi Indonesia Deskripsi Bibliografis (ISBD), dan Daftar Tajuk Subyek.
Katalog yang dibuat ini merupakan sarana temu kembali informasi (TKI). Katalog digunakan pada saat warga sekolah dan pustakawan akan mencari koleksi yang telah dimiliki perpustakaan. Dengan bantuan katalog keberadaan dan kepemilikan bahan pustaka yang dicari dapat diketahui. Katalog juga mendukung prinsip pelayanan prima pada perpustakaan karena bahan pustaka yang dicari dapat ditemukan dengan segera/cepat dan sesuai dengan apa yang dikehendaki/tepat.
     II.            Katalogisasi
Katalogisasi merupakan salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan perpustakaan. Katalogisasi adalah proses pengolahan data-data bibliografi yang terdapat dalam suatu bahan pustaka. Bisa disebutkan katalogisasi adalah sebagai kegiatan pencatatan wakil buku yang dijadikan alat penelusuran. Prinsip yang harus ditaati dalam membuat katalog adalah bahwa bahan pustaka yang dikatalog adalah apa yang ada di tangan. Hasil kegiatan katalogisasi disebut dengan katalog.
1.      Pengertian Katalog
Katalog dalam buku Peraturan Katalogisasi Indonesia diartikan sebagai suatu daftar buku atau bahan pustaka lain yang disusun menurut suatu rancangan atau tata urutan tertentu. Ia menguraikan dan mengindeks sumber koleksi tertentu. Katalog merupakan wakil bahan pustaka/koleksi.
2.      Jenis-jenis Katalog
a.       Katalog Pengarang
Katalog pengarang adalah suatu katalog dimana pengarang sebagai acuan pencarian/ temu kembali informasi.
Contoh Katalog Pengarang

310
Hus         HUSAINI Usman
P                   Pengantar Statistika/Husaini Usman.— Cet.4
                .--Jakarta:Bumi Aksara,2009.
                    364 hlm, 23 cm

                Bibliografi hlm 337-339
               
1. Statistika                                            I. Judul






 









b.      Katalog Judul
Katalog judul adalah suatu katalog dimana judul bahan pustaka dijadikan acuan pencarian/temu kembali informasi.
Contoh Katalog Judul

Pengantar Statistika
310
Hus         HUSAINI Usman
P                   Pengantar Statistika/Husaini Usman.—Cet.4
.— Jakarta:Bumi Aksara,2009.
                    364 hlm, 23 cm

                Bibliografi hlm 337-339
               
1. Statistika                                            I. Judul






 
 






c.       Katalog Subyek
Katalog subyek adalah suatu katalog dimana subyek bahan pustaka dijadikan acuan pencarian/temu kembali informasi.
Contoh Katalog Subyek

Statistika
310
Hus         HUSAINI Usman
P                   Pengantar Statistika/Husaini Usman.—Cet.4 .—  Jakarta:Bumi Aksara,2009.
                    364 hlm, 23 cm

                Bibliografi hlm 337-339
               
     1. Statistika                                            I. Judul


            
 






3.      Fungsi Katalog
• Sebagai alat/sarana yang disediakan perpustakaan untuk menemukan kembali bahan pustaka yang sudah diketahui pengarang, judul atau subyeknya . Dengan kata lain katalog adalah sarana temu kembali informasi.

• Menunjukkan apa yang dimiliki perpustakaan dari pengarang tertentu, judul tertentu atau mengenai subyek tertentu atau dalam jenis literatur tertentu.
  Menunjukkan dimana bahan pustaka tersebut disimpan.(Tuti Sri Sundari, 2006) dan ditambah membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya.(dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi, 2007)
·        Katalog sebagai wakil buku.

4.      Bentuk-bentuk Fisik Katalog
v     Katalog Kartu
Katalog bentuk kartu terbuat dari kertas tebal/karton dengan ukuran 3x5 inci atau 7,5 cm. x12,5 cm. Katalog bentuk kartu banyak digunakan dengan pertimbangan awet, tahan lama, fleksibel (kartu baru mudah untuk dimasukkan dan kartu yang tidak terpakai mudah untuk dikeluarkan dari jajaran kartu), ringkas (hemat tempat), akses langsung, dapat diperbanayak dengan mudah dan murah, ekonomis. Kartu katalog disusun secara alfabetis sesuai urutan nama pengarang, judul maupun subyeknya. 


          
dan bisa tersedia lebih dari satu pendekatan.
Contoh katalog kartu

Statistika
310
Hus         HUSAINI Usman
P                   Pengantar Statistika/Husaini Usman.—Cet.4 .—  Jakarta:Bumi Aksara,2009.
                    364 hlm, 23 cm

                Bibliografi hlm 337-339
               
     1. Statistika                                            I. Judul

Katalog Berkas
v     Katalog Berkas (Sheaf Catalog)
Bentuk katalog ini dibuat dari kertas manila berwarna putih dengan ukuran 10x20 cm, kemudian dijilid menjadi satu dengan benang. Satu jilid berisi 50 berkas. Katalog bentuk ini sudah jarang digunakan karena tidak praktis terutama pada saat kartu sudah tidak digunakan atau akan disisipi kartu baru.

v     Katalog Cetak/Buku
Katalog dibuat seperti daftar inventaris. Katalog bentuk inilah yang pertama kali dibuat di dunia perpustakaan. Bentuk katalog ini pertama kali dibuat dengan kertas. Bentuk katalog ini berupa tabel daftar judul-judul bahan pustaka. Pada era komputer saat ini biasanya bentuk katalog seperti ini diketikkan ke dalam microsoft word atau microsoft excel dengan tabel-tabel.
Contoh katalog cetak/buku
No
Judul
Pengarang
Kota terbit
Penerbit
Tahun Terbit
Kelas
Ket
1
Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan
Wiji Suwarno
Yogyakarta
Ar Ruzz Media
2007
020
1 eks
2
Pintar Fisika
Yohanes Surya
Bandung
Ganeca Exat
2004
530
4 eks
3








v     Katalog Online
Katalog online adalah katalog yang telah dimasukkan ke dalam database komputer dan dihubungkan dengan sistem jaringan baik lokal maupun internet. Katalog online adalah katalog yang dapat diakses kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun. Dewasa ini perpustakaan-perpustakaan besar telah banyak menggunakan fasilitas katalog online seperti katalog online milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo. Keuntungan katalog bentuk online adalah fleksibel, bisa diakses dari mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Kelemahannya adalah membutuhkan sarana prasarana komputer dan ketergantungan dengan ketersediaan listrik sangat tinggi.

 

Contoh katalog online
Pencarian Katalog Online Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon
Progo







Katalog Induk Nasional



Katalog Produk
5.      Langkah-langkah pra katalogisasi
Sebelum dilakukan katalogisasi pada bahan pustaka, terdapat dua langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Pengelompokan bahan pustaka menurut jenisnya, seperti monograf (buku), terbitan berseri (majalah, buletin, laporan tahunan, dsb.) brosur/leaflet, dan bahan bukan buku (non book material seperti: foto, CD, kaset, peta, atlas, slide, dsb.). Hal ini penting dilakukan, karena setiap jenis bahan pustaka berbeda cara pengolahannya.
b. Pengecekan pada katalog kendali (shelflist) atau pada pangkalan data, untuk memverifikasi keberadaan bahan pustaka dengan judul yang sama (duplikat), sehingga pustakawan tidak perlu mengolah buku tersebut lebih lanjut, cukup dengan menambahkan nomor induk barunya saja, dan  mencantumkan nomor panggil (call number) yang sama dengan buku sebelumnya. (Tuti Sri Sundari, 2006).

6.      Langkah-langkah katalogisasi
Dalam AACR2R  dinyatakan bahwa cara mengatalog suatu karya harus didasarkan atas ide bahwa tiap karya dibuatkan entri utama dan kemudian dilengkapi dengan entri-entri tambahan. Pada tahap pertama yang dilakukan dalam pengkatalogan adalah membuat deskripsi bibliografi. Tahap kedua adalah menentukan titik akses (titik temu) yang berarti menentukan tajuk entri utama maupun tajuk entri tambahan.  


7.      Deskripsi Bahan Pustaka
Deskripsi sebuah katalog dibagi ke dalam 8 daerah deskripsi bibliografis. Dibawah akan ditampilkan nama-nama pembagian daerah bibliografis, tanda baca yang menyertai sebelum deskripsi tersebut ditulis dan sumber informasi yang digunakan.
No
Daerah
Tanda Baca Sebelum
Unsur
Sumber Informasi
1
Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab

Judul sebenarnya
Halaman judul
=
Judul paralel
:
Keterangan Judul lain
/
Pernyataan tanggung jawab pertama
;
Pernyataan tanggung jawab berikut
2
Daerah edisi
.--
Keteranga edisi
Halaman judul, halaman permulaan dan kolofon
=
Keterangan edisi pararel
/
Pernyataan tanggung jawab berkaitan dengan edisi pernyataan pertama
;
Pernyataan tanggung jawab berkaitan dengan edisi pernyataan berikutnya
3
Daerah Data Khusus
.--
Untuk koleksi bahan pustaka non buku berupa penjelasan jenis/bentuk bahan pustaka

4
Daerah impresum/terbitan
.--
Tempat terbit pertama
Halaman judul, halaman permulaan dan kolofon
;
Tempat terbit berikutnya
:
Nama penerbit
(  )
Keterangan tentang fungsi penerbit
,
Tahun terbit
5
Daerah Deskripsi fisik
.--
Jumlah satuan bahan pustaka
Terbitan itu sendiri
:
Data fisik lain
;
Ukuran
+
Keterangan bahan terlampir
6
Daerah keterangan seri
.--
Judul seri sebenarnya(ditulis dalam kurung)
Halaman  judul, halaman verso
=
Judul pararlel seri
:
Keterangan judul  seri tambahan
/
Pernyataan tanggung jawab berkaitan dengan seri pernyataan pertama
;
Pernyataan tanggung jawab berkaitan dengan seri pernyataan berikut
7
Daerah Catatan
.--
Segala sesuatu yang dianggap penting yang belum dimasukkan pada daerah sebelumnya seperti judul asli, keterangan bibliografi, indeks
Dari mana saja
8
Daerah nomor standar
.--
Nomor standar (ISBN/ISSN)
Halaman verso dan dari mana saja
=
Judul kunci
:
Syarat-syarat dan harga

Daerah data khusus hanya digunakan untuk bahan pustaka non buku seperti kartografi, cd, vcd, piringan hitam, micro film, terbitan berseri dan lain-lain.
Dari 8 daerah tersebut masih ditambah 2 bagian lagi dalam katalog yaitu diberi nomor panggil pada sudut kiri atas dan jejakan. Jejakan adalah catatan dalam kartu utama dari semua tajuk entri tambahan yang dibuatkan untuk suatu karya.
 Jejakan merupakan petunjuk jumlah kartu yang harus dibuat. Mencakup pengarang kedua, ketiga, subyek buku dan judul.
Nomor panggil Menunjukkan lokasi dimana koleksi berada, biasa berisi nomor klasifikasi, 3 huruf tajuk entri utama dan 1 huruf judul
Cara penulisan bagian-bagian deskripsi bibliografi yaitu:
ü     judul dan keterangan kepengarangan
Judul ditulis lengkap dan ditambah keterangan kepengarangan seperti nama pengarang, editor, penerjemah dan lain-lain.
ü     edisi
Edisi ditulis Ed. ... , cetakan ditulis Cet... Impresum
ü     Impresum ditulis :  tempat terbit:penerbit,tahun terbit.
Apabila tempat terbit tidak diketahui cukup ditulis s.n (sine nomine=tanpa nama).; jika penerbit tidak diketahui cukup ditulis s.l.(sine loco=tanpa penerbit) ; dan jika tahun terbit tidak diketahui cukup ditulis s.a (sine anno=tanpa tahun).
ü      kolasi (jml halaman, ilustrasi, tinggi buku)
  Kolasi ditulis  ....hlm, ilustrasi, ....cm
ü      Catatan (anotasi)
Catatan dibuat apabila terdapat judul asli, keterangan bibliografi, indeks, isbn, issn, dan keterangan lain yang belum tercakup dalam uraian sebelumnya.
ü      Jejakan (tracing)
  Jejakan merupakan petunjuk jumlah kartu yang harus dibuat. Mencakup pengarang kedua, ketiga, dan subyek buku dan judul.
8.      Penentuan Tajuk Entri Utama (TEU)
Dalam menentukan tajuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:
a)    Karya pengarang tunggal, TEU jatuh pada pengarang tersebut.
Contoh : Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan/Wiji Suwarno
TEU : Wiji Suwarno
b)    Karya pengarang ganda, dua atau tiga orang. TEU-nya pada pengarang pertama dan tajuk entri tambahan (TET) pada pengarang kedua dan pengarang ketiga
Contoh : Metode Penelitian Survai/Masri Singarimbun dan Sofian Effendi
TEU : Masri Singarimbun
TET    : Sofian Effendi

c)    Karya Pengarang ganda lebih dari tiga orang (empat orang atau lebih) TEU-nya jatuh pada judul buku tersebut.
Contoh: Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi/Syihabuddin Qalyubi, Purwono, Tri Septiyantono, Umar Sidik, Tafrikhuddin, M Solihin Ariyanto, Anis Masruri, Sri Rohyanti Zulaikha, Lasa Hs, Djazim Rohmadi, Nurdin Laugu.
TEU : Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi
TET : Syihabuddin Qalyubi, Purwono, Tri Septiyantono, Umar Sidik, Tafrikhuddin, M Solihin Ariyanto, Anis Masruri, Sri Rohyanti Zulaikha, Lasa Hs, Djazim Rohmadi, Nurdin Laugu.
d)    Karya editor atau penyunting TEU-nya pada judul buku.Jika nama pengarang atau penyusun disebutkan TEUnya ditentukan sesuai dengan ketentuan 1,2 dan 3 di atas.
Contoh : Reading in The Middle School/edited by Gerald G. Duffy
TEU :  Reading in The Middle School
TET : Duffy, Gerald D
e)    Karya anonim (tidak disebutkan nama pengarang) TEUnya jatuh pada judul.
Contoh : Art and crafts in Indonesia
TEU : Art and crafts in Indonesia
f)       Karya kumpulan, TEUnya pada judul (jika ada judul kolektif)
g)    Karya campuran, suatu karya yang dikarang oleh beberapa pengarang dengan fungsi yang berbeda-beda seperti penterjemah, penyadur, dan pewawancara TEUnya tergantung dari peran masing-masing pengarang adapaun macamnya da 4 yaitu:
1)      Karya terjemahan, TEUnya jatuh pada pengarang aslinya.
Contoh Pelajaran Cinta untuk sang Miliuner/Linda Susan Meier; penerjemah Cuning K. Gunadhi.
TET : Meier, Linda Susan
2)      Karya saduran, suatu karya yang disadur dalam gaya sastra yang berbeda TEU jatuh pada penyadur.
Contoh : The stories of Shakespeare' plays/retold by N. Kates
TEU : Kates, N
TET : Shakespeare (sebagai pengarang asli)
3)      Karya asli kerjasama, yaitu suatu karya yang merupakan hasil kerjasama antara beberapa pengarang dengan fungsi berbeda dan tidak disebutkan siapa yang lebih berperan, jika tidak lebih dari 3 orang maka TEU jatuh pada pengarang pertama yang disebutkan dalam halaman judul.
Contoh : Guide to Bali/Art direction and production by Hans Hoefer/ text and editing by Star Black.
TEU : Hans Hoefer
TET : Star Balck
4)      Karya hasil wawancara, TEUnya jatuh pada orang yang diwawancarai.
Karya-karya Riri Riza/Pewawancara Andi F Noya.
TEU : Riri Riza
TET : Andi F. Noya
Setelah menentukan tajuk entri utama selanjutnya akan kita bahas cara penulisan tajuk entri utama pada katalog. Peraturan penulisan tajuk seperti berikut:
1.  Tajuk nama orang
·        Nama Indonesia, tajuk jatuh pada nama depan si penulis. Hal ini sesuai dengan keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia RI nomor 20 tahun 2005 tentang kata utama dan ejaan untuk tajuk nama pengarang.
Contoh       Ajib Rosidi TEU ditulis Ajib, Rosidi
                  Lasa Hs TEU ditulis Lasa, Hs
·        Nama Barat, tajuknya pada nama keluarga (surname)
Contoh       John F Kennedy TEU ditulis Kennedy, John F
                  Lorenzo Da Ponto TEU ditulis Da ponto, Lorenzo
·        Nama Cina, tajuknya pada nama keluarga yang umumnya terletak pada kata atau nama depan
Contoh       Cia Lung TEU ditulis Cia, Lung
                  Kwan Ce Lin TEU ditulis Kwan, Ce Lin
·        Nama yang menggunakan unsur sisipan berupa nasab (patrony nackname) seperti bin, ibn, nan tajuknya pada bagian nama sebelum unsur nama sisipan.
Contoh       Ali bin Abi Tholib TEU ditulis Ali bin Abi Tholib
                  Pamuntjak nan Sati TEU ditulis Pamuntjak nan Sati      
Catatan:
*      Nama yang menggunakan tanda penghubung tidak boleh dipisah.
Contoh Sulistyo-Basuki TEU ditulis Sulistyo-Basuki
*      Penulisan nama yang berganti-ganti karena memiliki nama lebih dari satu maka yang digunakan adalah nama yang sering dinyatakan dalam karya-karyanya dan nama yang paling sering ditemukan dalam daftar referensi.
*      Contoh HAMKA bukan Haji Abdul Karim Amrullah
2.   Tajuk badan korporasi
Bahan pustaka yang pertanggungjawabannya berupa badan korporasi, tajuk entri utamanya ditentukan sebagai berikut:
a)      Badan Pemerintah tajuknya pada negara.
Contoh : Departemen Pendidikan Nasional
Tajuk : Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional

b)      Badan bawahan yang tidak dikenal tajuknya jatuh pada badan di atasnya.
Contoh : Komisi Perpustakaan, UI
Tajuk : Universitas Indonesia, Komisi Perpustakaan
c)      Badan bawahan non departemen tajuk utmaanya pada badan yang bersangkutan.
Contoh LIPI tajuknya :Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
d)      Pertemuan, konferensi, rapat, seminar tajuknya jatuh pada nama seminar, konferensi, rapat tersebut.
Contoh: Focus Group Discussion Arsip Gempa Yogyakarta
Tajuknya : Focus Group Discussion Arsip Gempa Yogyakarta

III   Penutup
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
Ø      Perpustakaan sangat berkepentingan untuk melakukan kegiatan katalogisasi. Katalogisasi penting bagi pengguna perpustakaan maupun pustakawan sebagai sarana temu kembali informasi yang ada di perpustakaan secara cepat dan tepat.
Ø      Katalog dapat dijadikan pedoman dalam pengolahan koleksi selanjutnya agar dapat konsisten dan dapat mengetahui koleksi yang telah dimiliki perpustakaan.
Ø      Pembuatan kartu katalog harus memenuhi aturan-aturan katalogisasi yang ada di Indonesia dan dunia.
Ø      Bentuk katalog dapat bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki perpustakaan
Daftar Pustaka


Eka Wardhani S.Katalog sebagai Sarana Temu Kembali Informasi Perpustakaan. Makalah dalam Diklat Perpustakaan Desa 6-8 Mei 2013.Yogyakarta:Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo,2013

Indonesia, Perpustakaan Nasional RI.Peraturan Katalogisasi Indonesia Deskripsi Bibliografis (ISBD), Penentuan Tajuk untuk Entri, Judul Seragam edisi keempat.Jakarta:Perpusnas RI,2006

Standar Nasional Indonesia Perpustakaan Sekolah Dasar/MI : 2013 Jakarta:Perpusnas,2013

Syihabuddin Qalyubi. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.Yogyakarta:Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga ,2007

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI , 2007